Made J : Saya memilih blues sebagai jalan Hidup

made j

made j

Nama Made J mungkin tak begitu di kenal dikalangan penggemar Blues tanah air, maklum pemuda berusia 28 tahun ini lebih banyak tinggal di luar negeri, Australia, Amerika dan Eropa daripada di tanah air. Di sanalah ia, seperti menurut penuturannya, menjalani “kehidupan Blues”.

Sungguh beruntung hanya tiga hari ia di Bandungi ia menyempatkan hadir untuk diwawancarai di acara Blues Mara, Radio Mara, Setelah sehari sebelumnya ia juga di wawancarai di Radio Rase. Dalam suasana yang sangat cair, banyak diselingi tawa Made J yang hanya bisa berbahasa Inggris dan Bali, berbicara banyak hal, mulai dari bagaimana ia bisa tertarik kepada blues, sampai keputusannya menjalani kehidupan blues. Tak tanggung-tanggung sepert halnya tokoh Eugeune Marton yang diperankan oleh Ralph Macio, di film blues terkenal di tahun 80 an, “Crossroads” yang mengunjungi kawasan Mississippi, Made J juga sempat tinggal di New Orleans, Mississippi sumber musik blues yang paling murni, dan disana pula ia membeli National Steel Guitar model 1928 yang menemaninya ke mana-mana. Berikut adalah kutipan wawancaranya yang juga disiarkan secara langsung melalui gelombang 106,7 FM, pada minggu ke dua bulan Desember 2008. Wawancara diselingi dengan permainan live dari Made J, dan pemutaran beberapa lagu dari Cdnya yang berjudul “Take Me Home”

Oke, bisa perkenalkan nama anda pada pendengar ?

Made, Made J ( baca Made Jeiy)

Dengar-dengar anda berdarah campuran ?

Ya, betul Ayah saya orang Bali, Ibu saya orang Inggris.

Sekarang anda tinggal dimana ?

Di Brussel dan London, bolak balik saja.

Kapan anda mulai tertarik pada musik blues ?

Sejak kecil saya memang sudah terbiasa mendengar Blues, karena ayah saya adalah pemain gitar dan juga bermain blues. Tapi yang membuat saya kemudian tak bisa berpaling dari blues adalah ketika pada usia 16 tahun saya mendengar musik ROBERT JOHNSON, saya begitu terkesan, Saya jatuh cinta pada blues. Pada usia 17 tahun saya “menghilang” belajar gitar untuk menjadi Robert Johnson (tertawa)

Apa yang membuat anda tertarik pada Robert Johnson ?

Saya merasa ada persamaan rasa dengannya. Ia meninggal di tahun 30 an. Tapi ketika saya mendengar musiknya, saya masih bisa merasakan apa yang sedang ia nyanyikan. Saya merasakan pesan yang sangat kuat. Itu hal yang penting bagi saya. Sama seperti halnya mendengar musik Jimi Hendrix. Rasanya ia berbicara di depan kita. Jimi terasa Ada dalam ruang yang sama dengan kita.

Selain Robert Johnson Anda mendengar pemusik blues lain ?

Ya, tentu. MUDDY WATERS. Saya pikir ia yang terbaik untuk gaya electric Chicago Sound. Saya juga suka HOWLIN’ WOLF . Dua sosok dengan karakter yang berbeda. Orang harus memilih. Saya lebih suka Muddy Waters. Saya suka gayanya, ia halus. Howlin’ Wolf, kasar, agresif. Muddy Waters juga kalem. Ia tidak mengejar wanita, wanita yang berdatangan pada dia ( tertawa)

Pernah membuat album ?

Ya ya. Ini adalah album saya. Kompilasi dari tiga album saya yang terdahulu. Judul albumnya Take Me Home.( Made J diminta memilih lagu untuk diperdengarkan pada pendengar dari album tersebut, ia memilih lagu “Memphis Train” yang ada pada track 3)

Selain blues mungkin ada musik jenis lain yang anda dengar ?

Ya, saya juga punya band Rockabilly. Saya juga suka musik Country, Folk, Rock and Roll. Saya suka banyak hal. Saya juga sangat menyukai TOM WAITS—saya suka vokalnya.

Oh Tom Waits, musisi besar ya ?

Ya, Ya

Saya sudah menyaksikan performancenya di You Tube

Ya, ya, ia luar biasa. Bermain secara live ia menakjubkan.

Teman saya bilang Tom Waits lebih bagus dari Bob Dylan….

Ya, Ya sama bagusnya saya kira. Tom Waits pernah berkata Bob Dylan lebih bagus dari dia ( tertawa)

Made J diminta membawakan lagu Robert Johnson secara live, ia memilih lagu” Come On In My Kitchen”

Oke …Selain Mudy Waters, Robert Johnson, Howlin’ Wolf…anda juga mungkin mendengar pemusik blues kontemporer ?

Jenis musik blues yang betul-betul baru ? Ya, ya saya suka WHITE STRIPES dan BLACK KEYS, dua-duanya tipe duo gitar dan drums, dan sebuah band baru yang bernama JIM JOHN REVIEW, band baru yang muncul di London perpaduan antara punk rock dan blues. Betul-betul luar biasa—modern tapi klasik—sangat bagus, sangat sangat bagus..

Bagaimana dengan pemusik semacam Eric Clapton ?

(seperti agak menghindar) Saya suka Stevie Ray Vaughan. Tapi pada dasarnya saya sekarang lebih banyak mendengar pemain gitar elektrik dari jenis Rockabilly, diantaranya Reverend Horton Heat rockabilly, psychadelic, tapi basicnya blues, luar biasa. Saya pernah main dengannya sekitar dua bulan lalu di Belgia, hebat. Saya pikir ia gitaris terbaik yang pernah saya lihat.

(di studio selain penulis ada dua orang pendengar yang ikut nimbrung ngomporin supaya Made J mau memainkan lagu dari Muddy Waters)

Oh ya ya saya bisa saya bisa, tapi ada satu lagu yang ingin saya mainkan untuk anda semua. Kenal Son House kan ?

Oh ya tentu

Son House adalah orang generasi pertama dalam blues, dan saya pikir ia adalah salah seorang yang terbaik. Ia salah seorang yang memberi pegaruh pada Robert Johnson. Ketika saya berada di New Orleans, Misssissippi, saya sempat bertemu dengan orang tua yang masa mudanya pernah kenal baik dengan Son House dan ia mengajari saya bagaimana Son House bermain gitar. Dan ini adalah lagu yang saya tulis di New Orleans dengan gaya Son House .

Ok Made mau memainkan lagu “kakek” nya Muddy Waters saia….

Ya, ya Muddy Water juga memang diajari oleh Son House.. jadi original, original,original …(tertawa), judul lagunya “Miss Mae”

( “Miss Mae” memang terdengar seperti musik Son House)

Made apa rencana terdekat anda ?

Pulang ke London, saya akan main dengan grup Rockabilly saya. Main musik, menulis lagu, menikmati hidup, get drunk, mengencani wanita ( semua tertawa) . Yeah, menjalani kehidupan blues dengan bagus

Made apakah anda selalu bermain solo ?

Saya paling sering bermain dengan iringan contra bass, tapi saya juga punya grup gaya Memphis Soul Band, dengan beberapa pemain alat tiup dan penyanyi wanita kulit hitam.

Made kemudian kembali diminta memilih lagu dari Cdnya, ia memilih track 5, “Take Me Home” yang menjadi judul album.

Terdengar seperti musik country ….

Oh gimana ya, suatu saat saya pernah diberi kaset oleh seorang teman. Isinya adalah kumpulan lagu-lagu blues tua saya mendengarkan sambil tiduran, saya tertidur. Terngiang satu lagu. Ketika saya bangun saya kemudian menuliskannya menjadi lagu ini.

Apa yang membuat Anda memilih blues dibanding musik jenis lain

Ah saya kira ini ada hubungan dengan gaya hidup blues. Anda kan tahu ada orang yang mendengar blues, bermain blues atau yang menjalani kehidupan blues seperti yang saya lakukan. Sebab hidup saya hanya bermain musik dan bermain blues. Pergi kemana-kemana ditemani gitar saya..dan menjaga supaya blues tetap hidup dalam hati saya.

Ok Made, Terimakasih atas kedatangannya ke sini, kami kira cukup. Jangan lupa mampir kalau datang lagi ke Bandung. Tapi bisa main satu lagu lagi sebagai penutup ?

Bisa, ya sekarang saya akan bawakan sebuah lagu dari Muddy Waters, saya kira ini rekamannya yang pertama ia buat, “Can’t Be Satisfied”

Maka mengalunlah lagu “Can’t Be Satisfied” versi rekaman awal Muddy Waters di Chess recording pada akhir tahun 40 an, ketika Muddy Waters bernyanyi hanya ditemani gitarnya, mengakhiri wawancara ini. (lebih jauh tentang Made J ada di www.myspace.com/madejmusic ) (Hadi Pramono/ http://www.bluesmara.blogspot.com)

Explore posts in the same categories: blues

Tinggalkan komentar